Selasa, 29 September 2015

ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN



Arsitektur dan Lingkungan..... hmm.... saya diberi tugas tentang ini  olen dosen saya, pada awalnya saya masih buta sekali tentang hubungan antara kedua hal ini , yang saya tahu adalah arsitektur itu seni yang diterapkan dalam merancang bangunan dari level makro hingga ke level mikro, dan lingkungan adalah semua hal yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi kehidupan manusia.

Lalu setelah saya membaca buku tentang tema ini, baru saja pada bagian pendahuluan saya menemukan kata "salah satu tujuan penting dari membangun, ialah perlindungan terhadap penghuni" dan "Kehidupan manusia dibagi 2, yaitu alam dan tehnik". Dari kedua Kutipan seperti itu saja ,sudah banyak hal yang muncul di benak saya tentang hubungan antara arsitektur dan lingkungan.

"Perlindungan  terhadap penghuni"...... Jika membabat habis daerah resapan untuk dijadikan peruman ataupun perkantoran apakah itu bisa dibilang perlindungan terhadap penghuni? apakah membangun rumah-rumah ataupun gedung-gedung yang menggunakan kaca yang banyak termasuk perlindungan terhadap penghuni? TENTU TIDAK!! Lambat laun semua hal yang mengorbankan alam akan menjadi bencana terhadap kita.

Maka dari itu kita para calon-calon arsitek masa depan harus mempelajari tentang hal ini agar kita tidak merusak lebih lagi alam yang kita punya ini, dengan mencari solusi yang tepat dan penanggulangannya jika ada suatu hal yang terjadi. Ingat "Keseimbangan alam harus dipertahankan" Arsitektur-arsitektur yang ramah lingkungan sangat dibutuhkan pada masa ini.

Ini adalah beberapa hal yang bisa kita contoh untuk menanggulangi efek2 yang terjadi akbiat pembangunan2 yang merusak alam:

Untuk mengurangi kemacetan
Rusia Pemerintah Rusia membangun jalur Golden Ring, merupakan jalur bus yang terintegrasi seperti cincin yang menghubungkan antara halte 1 dengan halte lainnya, apabila anda tersesat tak usah khawatir karena bus hanya mengitari jalur tersebut. Konsep jalur kereta bawah tanah dihubungkan dengan Mall diatasnya, jadi tak usah repot-repot membawa kendaraan pribadi ke Mall dan hanya perlu membayar sekali tiket saja. Membangun Mass Rapid Transportation ( MRT ) untuk mengurangi kemacetan.

Untuk Menanggulangi Banjir
Selain berhasil menekan kemacetan dengan pengembangan kereta bawah tanah, Bangkok, Ibu kota Thailand, juga telah lama berhasil mengendalikan banjir. Bangkok telah berpengalaman puluhan tahun dalam menghadapi banjir yang menimpa daerahnya. Warganya tidak lagi perlu takut akan akan adanya banjir parah, karena ibu kota Thailand ini mempunyai sistem yang disebut Pipi Monyet.
Pipi monyet adalah sistem penampungan yang terdiri dari 21 wadah penampungan air hujan. Penampungan ini dapat menampung air hujan yang berlebih hingga 30 juta kubik. Lalu pada musim panas, air ini dapat digunakan untuk keperluan konsumsi warga Bangkok, termasuk di antaranya air minum dan air keran.
Nama ini terinspirasi dari monyet yang biasanya makan berlebih. Kelebihan makanan ini disimpan di pipinya, sehingga pipinya menggembung. Ketika nanti dia merasa lapar, dia akan memakan makanan di pipinya tersebut.
Sebenarnya Bangkok yang terletak satu meter di bawah permukaan laut rawan terkena banjir. Ditambah lagi jika terjadi hujan lebat, gelombang tinggi dari Sungai Chao Praya akan meluap hingga ke pusat kota

Sumber : http://sumatracyber.blogspot.co.id/2014/06/inilah-cara-jitu-5-negara-dalam.html
http://azharmind.blogspot.co.id/2014/01/catatan-sukses-penanggulangan-banjir.html