Konservasi
Theodore
Roosevelt (1902) menemukan konsep konservasi. con (together) dan servare
(keep/save) yang memiliki pengertian tentang upaya memelihara apa yang kita
punya namun secara bijaksana
Konservasi
ialah pelestarian pada benda benda , monumen, lingkungan perkotaan ataupun
bangunan yang memiliki nilai sejarah dan kelangkaan agar makna budaya dan
tradisinya serta keindahan ,sosial ,maupun fungsional dapat dinikmati dalam
jangka waktu panjang,konservasi harus memproteksi keberadaan lingkungan dan
ruang kota yang merupakan tempat bangunan atau kawasan bersejarah dan juga
aktivitasnya.
Konservasi
sebenarnya merupakan pula upaya preservasi namun dengan tetap memanfaatkan
kegunaan dari suatu tempat untuk menampung/memberi wadah bagi kegiatan yang
sama seperti kegiatan asalnya atau bagi kegiatan yang sama sekali baru sehingga
dapat membiayai sendiri kelangsungan eksistensinya.
Konservasi
juga memiliki tujuan sebagai sarana Pendidikan, Rekreasi, Inspirasi, dan juga
Ekonomi.
Manfaat Konservasi
- Memperkaya pengalaman visual
- Memberi suasana permanen yang menyegarkan
- Memberi kemanan psikologis
- Mewariskan arsitektur
- Asset komersial dalam kegiatan wisata
internasional
Ruang Lingkup Konservasi
- Lingkungan
Alami (Natural Area)
- Kota
dan Desa (Town and Village)
- Garis
Cakrawala dan Koridor pandang (Skylines and View Corridor)
- Kawasan
(Districts)
- Wajah
Jalan (Street-scapes)
- Bangunan
(Buildings)
- Benda
dan Penggalan (Object and Fragments)
JENIS – JENIS KONSERVASI
Dalam
pelaksanaan konservasi terhadap kawasan/ bangunan cagar budaya, maka ada
tindakan-tindakan khusus yang harus dilakukan dalam setiap penanganannya (Burra
Charter, 1999), antara lain:
- Konservasi yaitu
semua kegiatan pemeliharaan suatu tempat sedemikian rupa sehingga
mempertahankan nilai kulturalnya
- Preservasi adalah
mempertahankan bahan dan tempat dalam kondisi eksisting dan memperlambat
pelapukan
- Restorasi /
Rehabilitasi adalah upaya mengembalikan kondisi fisik bangunan seperti
sediakala dengan membuang elemen-elemen tambahan serta memasang kembali
elemen-elemen orisinil yang telah hilang tanpa menambah bagian baru
- Rekonstruksi yaitu
mengembalikan sebuah tempat pada keadaan semula sebagaimana yang diketahui
dengan menggunakan bahan lama maupun bahan baru dan dibedakan dari
restorasi
- Adaptasi /
Revitalisasi adalah segala upaya untuk mengubah tempat agar dapat
digunakan untuk fungsi yang sesuai
- Demolisi adalah penghancuran atau perombakan suatu bangunan yang sudah rusak atau membahayakan.
Tabel Jenis Kegiatan dan Tingkat Perubahan
No. | Jenis Kegiatan | Tingkat Perubahan | |||
Tidak Ada | Sedikit | Banyak | Total | ||
1 | Konservasi | v | v | v | v |
2 | Preservasi | v | – | – | – |
3 | Restorasi | – | v | v | – |
4 | Rekonstruksi | – | – | v | v |
5 | Adaptasi/Revitalisasi | – | v | – | – |
6 | Demolisi | – | – | – | v |
Danisworo (Konseptualisasi Gagasan dan Upaya Penanganan Proyek Peremajaan Kota, ITB, 1988)
Nama Bangunan Baru : Gedung
Arsip Nasional
Alamat
: Jalan Gajah Mada no. 111
Tahun Dibangun : Abad ke 18
Gaya arsitektur : Nederlandse stijl
Tahun Dibangun : Abad ke 18
Gaya arsitektur : Nederlandse stijl
Gedung Arsip Nasional ini
adalah bekas kediaman gubernur jenderal VOC Reinier de Klerk dan dibangun pada
abad ke-18. Tahun 1900,dulu ingin dibongkar namun Bataviaasch Genootschap van
Kunsten en Wetenschappen (“perhimpunan Batavia untuk seni dan ilmu”) yang
didirikan de Klerk, turun tangan untuk menyelamatkannya. Antara lain,
Genootschap menghibahkan mebel yang masih terlihat di gedung itu.
Hingga tahun 1925, gedung ini
dipakai departemen Pertambangan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Kemudian,
tempat tersebut dijadikan Lands archief (“arsip negeri”), dan
setelah itu menjadi gedung arsip nasional.
Tahun 1974, arsip nasional
dipindahkan ke gedung baru di Jalan Ampera, Jakarta Selatan. Setelah pemindahan
selesai tahun 1979, gedung ini tidak digunakan sama sekali dan kondisinya
semakin memburuk menjelang tahun 1990-an.
pada Tahun sama, ada rumor akan dibongkar
keluarga mantan presiden Soeharto untuk membangun pertokoan,namun Gedung
Arsip Nasional ini diselamatkan sekelompok usahawan Belanda yang
mendirikan Stichting Cadeau Indonesia (“yayasan hadiah Indonesia”) yang
ingin memberikannya sebagai hadiah ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang
ke-50. Yayasan tersebut mengumpulkan dana untuk memugarnya dan menjadikannya
sebuah museum.
Pemugaran rampung awal
tahun 1998. Tanggal 13 Mei terjadi kerusuhan di Jakarta. Bank
yang letaknya di sebelah dibakar, dan Gedung Arsip memperbolehkan karyawan bank
berlindung di dalamanya.
Proses Konservasi
Arsitek Konservasi : Han Awal & Partners, Budi Lim Architect, &
Cor Passchier.
Dulunya gedung ini adalah tempat
penyimpanan arsip arsip pada jaman hindia belanda namun hanya sedikit yang
dapat terselamatkan diakibatkan banjir, Peninggalan yang terdapat pada gedung
arsip nasional dan dijaga dengan baik salah satunya ialah peta-peta yang di
pamerkan pada sebuah galeri yang terdapat disana. Bangunan ini di sekarang di
fungsikan sebagai pameran kearsipan Indonesia sebagai sarana pembelajaran dan
pengetahuan masyarakat akan sejarah khususnya pada masalah kearsipan.
Desain yang di angkat pun masih
menggunakan prinsip prinsip desain zaman hindia belanda seperti penggunaan
jendela-jendela yang berjumlah banyak, penggunaan atap perisai dan lain-lain.
Proses Konservasi ini Menghasilkan :
Ruang Pameran Peta
Halaman belakang gedung Landsarchief pada tahun 1920-an
Halaman belakang gedung Landsarchief pada tahun 2018
Inetrior Gedung tahun 1920-an
Inetrior Gedung tahun 1920-an
Bahkan saat ini selain sebagai musium gedung inipun digunakan untuk event-event, atau acara pernikahan.
Setelah proses konservasi peruban
yang terjadi ialah :
-Pertama dari fungsi bangunan yang
dulunya hanya menjadi tempat tinggal dari gubernur jendral VOC pada abad 18-an,
menjadi gedung Pemerintahan pada tahun 1925, kemudian menjadi museum sejarah
dan tempat acara sampai saat ini.
-kedua penerapan desain sesuai
dengan zaman ini dibangun terlihat dari desain bangunan gaya hindia belanda
-Ketiga pemugaran bangunan , dimana
sebelumnya tidak layak pakai dan dikonservasi sehingga memiliki daya tarik
tersendiri
Sumber