Kamis, 14 Februari 2019

konservasi arsitektur - Gedung arsip nasional

Konservasi 

Theodore Roosevelt (1902) menemukan konsep konservasi. con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian tentang upaya memelihara apa yang kita punya namun secara bijaksana 
Konservasi ialah pelestarian pada benda benda , monumen, lingkungan perkotaan ataupun bangunan yang memiliki nilai sejarah dan kelangkaan agar makna budaya dan tradisinya serta keindahan ,sosial ,maupun fungsional dapat dinikmati dalam jangka waktu panjang,konservasi harus memproteksi keberadaan lingkungan dan ruang kota yang merupakan tempat bangunan atau kawasan bersejarah dan juga aktivitasnya.

Konservasi sebenarnya merupakan pula upaya preservasi namun dengan tetap memanfaatkan kegunaan dari suatu tempat untuk menampung/memberi wadah bagi kegiatan yang sama seperti kegiatan asalnya atau bagi kegiatan yang sama sekali baru sehingga dapat membiayai sendiri kelangsungan eksistensinya.

Konservasi juga memiliki tujuan sebagai sarana Pendidikan, Rekreasi, Inspirasi, dan juga Ekonomi. 

Manfaat Konservasi

  1. Memperkaya pengalaman visual
  2. Memberi suasana permanen yang menyegarkan
  3. Memberi kemanan psikologis
  4. Mewariskan arsitektur
  5. Asset komersial dalam kegiatan wisata internasional

Ruang Lingkup Konservasi

  1. Lingkungan Alami (Natural Area)
  2. Kota dan Desa (Town and Village)
  3. Garis Cakrawala dan Koridor pandang (Skylines and View Corridor)
  4. Kawasan (Districts)
  5. Wajah Jalan (Street-scapes)
  6. Bangunan (Buildings)
  7. Benda dan Penggalan (Object and Fragments)

JENIS – JENIS KONSERVASI

Dalam pelaksanaan konservasi terhadap kawasan/ bangunan cagar budaya, maka ada tindakan-tindakan khusus yang harus dilakukan dalam setiap penanganannya (Burra Charter, 1999), antara lain:
  1. Konservasi yaitu semua kegiatan pemeliharaan suatu tempat sedemikian rupa sehingga mempertahankan nilai kulturalnya
  2. Preservasi adalah mempertahankan bahan dan tempat dalam kondisi eksisting dan memperlambat pelapukan
  3. Restorasi / Rehabilitasi adalah upaya mengembalikan kondisi fisik bangunan seperti sediakala dengan membuang elemen-elemen tambahan serta memasang kembali elemen-elemen orisinil yang telah hilang tanpa menambah bagian baru
  4. Rekonstruksi yaitu mengembalikan sebuah tempat pada keadaan semula sebagaimana yang diketahui dengan menggunakan bahan lama maupun bahan baru dan dibedakan dari restorasi
  5. Adaptasi / Revitalisasi adalah segala upaya untuk mengubah tempat agar dapat digunakan untuk fungsi yang sesuai
  6. Demolisi adalah penghancuran atau perombakan suatu bangunan yang sudah rusak atau membahayakan.

Tabel Jenis Kegiatan dan Tingkat Perubahan

No.Jenis KegiatanTingkat Perubahan
Tidak AdaSedikitBanyakTotal
1Konservasivvvv
2Preservasiv
3Restorasivv
4Rekonstruksivv
5Adaptasi/Revitalisasiv
6Demolisiv
Danisworo (Konseptualisasi Gagasan dan Upaya Penanganan Proyek Peremajaan Kota, ITB, 1988)

STUDI KASUS KONSERVASI ARSITEKTUR



Gedung Arsip Nasional 
adalah suatu bangunan bersejarah dengan gaya Eropa di Jakarta. Letaknya di Jalan Gajah Mada.


Nama Bangunan Baru  : Gedung Arsip Nasional
Alamat                          : Jalan Gajah Mada no. 111
Tahun Dibangun           : Abad ke 18
Gaya arsitektur             : Nederlandse stijl

Gedung Arsip Nasional ini adalah bekas kediaman gubernur jenderal VOC Reinier de Klerk dan dibangun pada abad ke-18. Tahun 1900,dulu ingin dibongkar namun Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (“perhimpunan Batavia untuk seni dan ilmu”) yang didirikan de Klerk, turun tangan untuk menyelamatkannya. Antara lain, Genootschap menghibahkan mebel yang masih terlihat di gedung itu.
Hingga tahun 1925, gedung ini dipakai departemen Pertambangan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Kemudian, tempat tersebut dijadikan Lands archief (“arsip negeri”), dan setelah itu menjadi gedung arsip nasional. 
Tahun 1974, arsip nasional dipindahkan ke gedung baru di Jalan Ampera, Jakarta Selatan. Setelah pemindahan selesai tahun 1979, gedung ini tidak digunakan sama sekali dan kondisinya semakin memburuk menjelang tahun 1990-an.
pada Tahun sama, ada rumor akan dibongkar keluarga mantan presiden Soeharto untuk membangun pertokoan,namun Gedung Arsip Nasional ini diselamatkan sekelompok usahawan Belanda yang mendirikan Stichting Cadeau Indonesia (“yayasan hadiah Indonesia”) yang ingin memberikannya sebagai hadiah ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-50. Yayasan tersebut mengumpulkan dana untuk memugarnya dan menjadikannya sebuah museum.
Pemugaran rampung awal tahun 1998. Tanggal 13 Mei terjadi kerusuhan di Jakarta. Bank yang letaknya di sebelah dibakar, dan Gedung Arsip memperbolehkan karyawan bank berlindung di dalamanya.

Proses Konservasi
Image result for gedung arsip nasional terbaru

Arsitek Konservasi : Han Awal & Partners, Budi Lim Architect, & Cor Passchier.


Dulunya gedung ini adalah tempat penyimpanan arsip arsip pada jaman hindia belanda namun hanya sedikit yang dapat terselamatkan diakibatkan banjir, Peninggalan yang terdapat pada gedung arsip nasional dan dijaga dengan baik salah satunya ialah peta-peta yang di pamerkan pada sebuah galeri yang terdapat disana. Bangunan ini di sekarang di fungsikan sebagai pameran kearsipan Indonesia sebagai sarana pembelajaran dan pengetahuan masyarakat akan sejarah khususnya pada masalah kearsipan.


Desain yang di angkat pun masih menggunakan prinsip prinsip desain zaman hindia belanda seperti penggunaan jendela-jendela yang berjumlah banyak, penggunaan atap perisai dan lain-lain.

Proses Konservasi ini Menghasilkan :

dsa.png
Ruang Pameran Peta





Halaman belakang gedung Landsarchief pada tahun 1920-an



Related image

Halaman belakang gedung Landsarchief pada tahun 2018

Inetrior Gedung tahun 1920-an

Image result for interior gedung arsip nasional
Inetrior Gedung tahun 1920-an

Bahkan saat ini selain sebagai musium gedung inipun digunakan untuk event-event, atau acara pernikahan.
Image result for interior gedung arsip nasional
Related image


Setelah proses konservasi peruban yang terjadi ialah :
-Pertama dari fungsi bangunan yang dulunya hanya menjadi tempat tinggal dari gubernur jendral VOC pada abad 18-an, menjadi gedung Pemerintahan pada tahun 1925, kemudian menjadi museum sejarah dan tempat acara sampai saat ini.
-kedua penerapan desain sesuai dengan zaman ini dibangun terlihat dari desain bangunan gaya hindia belanda
-Ketiga pemugaran bangunan , dimana sebelumnya tidak layak pakai dan dikonservasi sehingga memiliki daya tarik tersendiri

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar